Update! Daftar Harga Kucing Hutan Semua Jenis

Harga kucing hutan terbatu

Meski sifatnya tidak bersahabat, faktanya banyak orang yang justru terpikat dengan kucing hutan. Informasi mengenai cara memelihara, jenis makanan hingga harga kucing hutan menjadi salah satu yang paling diburu di komunitas-komunitas kucing online. Namun tahukah kamu kalau sebetulnya memelihara kucing hutan itu cukup sulit.

Harga kucing hutan terbatu
Kucing Hutan

Sering disebut dengan nama macan akar atau istilah ilmiahnya adalah felis bengalensis, kucing hutan yang lazim ditemukan di Indonesia tidaklah sama dengan kucing ras Bengal. Sekadar informasi, Bengal merupakan kucing domestik yang dihasilkan dari perkawinan silang kucing American Shorthair (ASH) dan kucing macan tutul Asia.

Corak warna totol pada Bengal yang serupa dengan kucing-kucing hutan ini memang diperoleh dari moyangnya, si kucing macan tutul Asia, tetapi sifat Bengal sangat ramah. Kondisi berbeda justru terjadi pada kucing hutan yang adalah hewan nokturnal (aktif di malam hari) liar nan buas, sehingga untuk menjinakkan dan memelihara di dalam rumah bukanlah hal mudah.

Pengelompokan Kucing di Dunia

Sebelum membahas lebih jauh mengenai berapa sih harga kucing hutan, kamu tentu harus tahu terlebih dulu mengenai silsilah kucing secara Zoologi dalam kerajaan hewan (Animalia). Diketahui bahwa seluruh jenis kucing (termasuk kucing domestik peliharaan dan kucing hutan), masuk dalam anggota Felidae. Dalam keluarga Felidae itu juga ada singa, harimau, jaguar, puma dan macan.

Kucing domestik dan kucing hutan dipisahkan dari singa, harimau, jaguar dan lain-lain itu ke dalam genus Felis yang setidaknya memiliki beberapa sub spesies. Jika kucing domestik ada di sub spesies Felis Catus, maka kucing hutan termasuk sub spesies Felis Chaus. Selain kucing hutan dan domestik, ada beberapa sub spesies lain yang juga tidak kalah menarik.

Baca juga : Update! Daftar Harga Kucing British Shorthair Semua Jenis

Contohnya seperti kucing-gunung Tiongkok (Felis Bieti), kucing pasir (Felis Margarita), kucing berkaki hitam (Felis Nigripes) dan kucing liar alias wildcat (Felis Silvestris). Sayang dari genus Felis itu, ada dua sub spesies kucing yang sudah punah yakni Felis Attica dan Felis Iunensis. Diduga kuat kedua sub spesies punah itu hidup jutaan tahun lalu ketika masih masa pra-sejarah.

Jenis-Jenis Kucing Hutan di Indonesia

Kendati satu genus, kucing hutan dan kucing domestik memiliki perbedaan yang mencolok terutama dari sifat dan kepribadian. Perbedaan yang paling jelas adalah warna dan motif bulu, di mana kucing hutan memiliki ciri khas corak totol seperti macan tutul atau bahkan harimau.

Namun meskipun bernama kucing hutan, binatang gesit satu ini tidak selamanya hidup di hutan belantara. Ada banyak kucing hutan yang berani turun sampai pemukiman warga di dekat hutan. Sebagai negara tropis yang masih dikelilingi hutan, ada cukup banyak jenis kucing hutan di Indonesia. Berikut pembahasannya:

1. Macan Dahan Benua

Dengan panjang tubuh mencapai 95 cm, macan dahan benua adalah kucing hutan dengan ukuran sedang. Kucing hutan yang satu ini memiliki ciri khas bulu berwarna abu-abu coklat, dengan bintik hitam di bagian kepala dan totol putih di belakang telinga. Keempat kaki macan dahan benua cukup pendek dengan telapak kaki besar dan ekor panjang.

Kawasan Asia Tenggara seperti hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan di China, Indocina, India dan Semenanjung Melayu adalah habitat macan dahan benua. Terus menyusutnya hutan dan penangkapan liar membuat macan dahan benua masuk kategori rentan (VU) dalam IUCN Red List.

2. Macan Dahan Kalimantan

Semenjak tahun 2006, macan dahan Kalimantan dikeluarkan dari kelompok macan dahan benua. Kucing hutan berukuran panjang hingga 90 cm dan bobot sampai 25 kg ini bisa ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera. Pemisahan spesies ini berdasarkan hasil kajian genetik yang diterbitkan WWF pada tahun 2007.

Dibandingkan macan dahan benua, status konservasi kucing pemangsa terbesar di Kalimantan ini lebih terancam dan rentan punah (EN). Pada tahun 2008, IUCN menyebutkan kalau populasi total macan dahan Kalimantan kurang dari 10.000 ekor dewasa serta terus menurun. Macan dahan Kalimantan memiliki motif dan warna bulu serupa macan dahan benua.

3. Kucing Batu

Kucing batu adalah kucing hutan bertubuh kecil yang bisa ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sejak tahun 2002, IUCN memasukkan kucing batu di status konservasi hampir terancam (NT). Dengan ukuran tubuh sepanjang 46-62 cm, bobot kucing batu bisa mencapai 5 kilogram. Namun ekor kucing batu sangat panjang hingga mencapai 35-55 cm.

4. Kucing Emas Asia

Sama seperti kucing batu, status konservasi kucing emas Asia adalah hampir terancam (NT). Meskipun berbentuk menyerupai kucing peliharaan pada umumnya, panjang dan bobot kucing emas Asia bisa tiga kali lipat. Di mana panjang tubuh kucing emas Asia hingga mencapai 66-105 cm, dengan ekor sepanjang 40-57 cm dan bobot 9-16 kilogram.

Sebagai kucing hutan, kucing emas Asia bisa menaiki pohon dengan sangat cepat dan gemar berburu burung, tikus besar serta reptil. Hampir seluruh kawasan Asia Tenggara adalah habitat kucing ini seperti Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia selain Tibet, Nepal, India dan Bangladesh.

5. Kucing Kuwuk

Dibandingkan kucing hutan lainnya, kucing kuwuk atau kucing congkok lebih mirip macan tutul, terutama pada bintik-bintik kecil di sekujur tubuhnya. Kalau keempat jenis kucing hutan sebelumnya masuk status konservasi terancam, kucing kuwuk masih ada di kategori risiko rendah (LC). Dari segi tampilan, kucing kuwuk paling mirip dengan kucing domestik.

Hanya saja perbedaannya ada pada bentuk tubuh yang lebih ramping dnegan kaki panjang dan selaput di antara jari kaki. Kepala kucing kuwuk cukup kecil dengan moncong putih dan pendek. Di daerah tropis, bobot tubuh maksimal kucing kuwuk adalah 4 kg dan panjang tubuh sekitar 39-66 cm.

Aturan Memelihara Kucing Hutan di Indonesia

Tampilan warna dan motif pada bulu tubuhnya memang menjadi daya tarik kucing hutan. Hal ini pula yang memikat banyak orang sehingga membuat harga kucing hutan melambung. Namun kalau kamu ingin memelihara kucing yang satu ini, haruslah lebih bijaksana karena sebetulnya dilarang secara undang-undang oleh negara.

Dalam Lampiran PP No.7 Tahun 1999, disebutkan bahwa kucing hutan termasuk satwa liar yang dilindungi hukum negara. Berikut penjelasannya dari Undang-Undang No.5 Tahun 1990:

  1. Siapapun yang dengan sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperdagangkan satwa terlindungi dalam keadaan hidup (Pasal 21 ayat (2) huruf a) atau mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), bakal terancam pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp100 juta
  2. Siapapun yang dengan sengaja memperjual-belikan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh dan bagian lain dari satwa terlindungi dan dibuat menjadi produk baru berbahan dasar bagian tubuh satwa lindung entah untuk permintaan domestik atau ekspor, bakal terancam pidana maksimal lima tahun dan denda hingga Rp100 juta

Baca Juga : 16 Rekomendasi Jenis Kucing Terpopuler di Indonesia

Lantaran adanya aturan hukum yang jelas dan ketat, dianjurkan kalau menemukan kucing hutan yang dipelihara, diperjual-belikan atau mendadak ke pemukiman, lebih baik dilaporkan ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). Sehingga kucing hutan itu bisa dikembalikan ke suaka margasatwa atau ke hutan belantara, habitat aslinya.

Informasi Harga Kucing Hutan di Indonesia

Kendati aturan hukum kucing hutan sangat tegas, tetap saja sebagian orang tetap ingin memelihara kucing hutan khususnya yang berasal dari dalam negeri. Banyak orang begitu ingin memelihara kucing hutan ini karena penampilannya terlihat agresif dan eksotis.

Harga kucing hutan bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin, dan lokasi penjualan. Namun, secara umum harga kucing hutan berkisar antara Rp300.000 hingga Rp100.000.000 bahkan bisa lebih.

Sebagai referensi berikut adalah daftar harga kucing hutan yang umum di jual di Indonesia:

  • Kucing Hutan Anakan Umur 3 bulan, Harga: Rp350.000 per ekor
  • Kucing Hutan Kalimantan Umur 2,5 bulan, Harga: Rp425.000 per ekor
  • Kucing Hutan Sumatera Umur 4 bulan, Harga: Rp475.000 per ekor
  • Kucing Hutan Umur 6 bulan, Harga: Rp750.000 per ekor
  • Kucing Hutan Jawa Umur 1 tahun, Harga:Rp1.100.000 per ekor
  • Kucing Bengal Betina Non Pedigree, Harga: Rp3.000.000 per ekor
  • Macan Dahan Umur 3-12 bulan, Harga: Rp3.000.000 per ekor
  • Blacan Kitten Umur 1 bulan, Harga: Rp4.000.000 per ekor
  • Blacan Jantan Umur 4 bulan, Harga: Rp4.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Marble Jantan Non Pedigree, Harga: Rp6.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Marble Betina Non Pedigree, Harga: Rp7.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Silver Betina Umur 7 bulan, Harga: Rp9.800.000 per ekor
  • Kucing Bengal Jantan Ped ICA, Harga: Rp12.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Betina Import Umur 1 tahun, Harga: Rp13.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Silver Jantan Umur 7 bulan Pedigree ICA, Harga: Rp28.000.000 per ekor
  • Kucing Bengal Snow Sepia, Harga: Rp30.000.000 per ekor
  • Anakan Blacan Non-Ped Umur 2 bulan, Harga: Rp22.000.000
  • Anakan Blacan Kitten Umur 1 bulan, Harga: Rp4.500.000
  • Anakan Blacan Umur 1 Pasang 6 bulan, Harga: Rp8.000.000
  • Anakan Blacan Asli Umur 3 bulan, Harga: Rp8.700.000
  • Anakan Blacan Jantan Umur 4 bulan, Harga: Rp4.000.000
  • Blacan Betina Umur 2 tahun, Harga: Rp6.000.000
  • Kucing Asli Sumatera Umur 4 bulan, Harga: Rp450.000
  • Kucing Hutan Asli Jawa Umur 1 Tahun, Harga: Rp1.000.000
  • Kucing Asli Anakan Umur 3 bulan, Harga: Rp350.000
  • Kucing Asli Macan Dahan Umur 6 bulan – 2 tahun, Harga: Rp100.000.000
  • Kucing Hutan Umur 6 bulan, Harga: Rp500.000
  • Kucing Hutan Kalimantan Umur 2,5 bulan, Harga: Rp400.000

Lantaran cukup sulit untuk memperolehnya, tak heran jika harga kucing hutan cukup mahal. Apalagi untuk jenis macan dahan yang masuk kategori spesies terancam, harganya bisa lebih mahal daripada ras Persia, Turkish Angora atau Maine Coon.

Namun ingat, membeli dan memelihara kucing hutan secara ilegal berarti melawan hukum negara sehingga kamu harus lebih bijaksana. Kamu haru melengkapi dokumen perizinan ketika akan memelihara kucing hutan.

About Nesya Damayanti

Dari kecil memang suka kucing. Sekarang nulis blog ini sebagai kegiatan rutin setelah lulus dari kuliah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *