Mengejutkan! Inilah 11 Fakta Kucing Mengeong

Arti kucing mengeong

Kendati sama-sama makhluk hidup, kucing dan manusia berkomunikasi secara berbeda. Jika kamu berbincang dengan orang lain, maka satu-satunya cara kucing untuk mengungkapkan apa yang dalam instingnya adalah dengan mengeong. Namun tahukah kamu, kalau ternyata ada beberapa fakta kucing mengeong yang ternyata sangat menarik.

Arti kucing mengeong
Kucing Mengeong

Yap, suara yang dikeluarkan oleh kucing memang benar-benar menggemaskan dan kadang biking bingung. Celotehan mereka seperti saat mengeong, meracau, mendesis, mengaum, menggeram, meraung, mendengkur hingga berteriak ternyata mempunyai makna yang berbeda-beda. Sebagai pemilik kucing, memahami si anabul (anak bulu) tentu sebuah keharusan.

Dengan mengetahui apa saja sih fakta-fakta kucing mengeong, bukan tak mungkin kalau kamu akan bisa mengerti apa yang diinginkan kucing kesayangan. Seperti dilansir Moderncat, manusia bisa memahami keinginan kucing jika mampu memperhatikan gerak-gerik dan mengartikan suara mereka. Menyenangkan, bukan?

Nah, supaya bisa makin paham, ulasan dari fakta sekaligus makna suara kucing mengeong berikut ini layak untuk kamu perhatikan!

1. Komunikasi dengan Manusia

Fakta kucing mengeong yang pertama adalah suara tersebut mereka hasilkan untuk berkomunikasi dengan manusia. Binatang memang tidak diberkahi akal pikiran, tetapi mereka mempunyai nafsu dan insting untuk mengungkapkan apa yang diinginkan. Khusus untuk kucing, si kaki empat ini bahkan bisa membuat lebih dari 100 suara yang berbeda.

Sementara itu, anjing justru cuma bisa membuat 10 jenis suara berbeda. Hanya saja sekalipun sebagai sarana komunikasi, kucing dewasa justru jarang mengeong kepada sesamanya, tidak seperti anak-anak kucing. Kucing dewasa mengeluarkan suara desisan atau eraman. Namun ketika menginginkan sesuatu dari manusia, kucing dewasa pasti mengeong.

2. Kucing Mengeong tak Usah Dibalas

Hayo, seberapa sering kamu membalas suara kucing mengeong? Tentu akan sangat banyak yang menjawab sering. Kalau menurutmu ini merupakan caramu berkomunikasi, maka salah. Yap, fakta kucing mengeong berikutnya adalah mereka sama sekali tidak paham dengan aksi manusia yang mengeong balik.

Kucing memang mengenali kalau suara itu keluar dari pemilik mereka atau manusia. Namun mereka sama sekali tidak memahami arti suara mengeong manusia. Sehingga kalau kamu merasa membalas suara kucing mengeong dan bersikap seolah-olah sedang berkomunikasi dengannya, itu merupakan hal yang sia-sia saja.

3. Butuh Pertolongan

Hal berikutnya yang cukup penting dari kucing mengeong adalah sebagai tanda kalau mereka butuh pertolongan. Anak-anak kucing yang biasanya ditinggalkan induk saat sedang mencari makan, akan mengeong terus-menerus. Hal demikian juga dilakukan ketika kucing peliharaan butuh pertolongan.

Misalkan saja persediaan pakan mereka habis, litterbox yang sudah penuh kotoran hingga air minum di dalam wadah habis. Untuk itulah ketika ada kucing mengeong, ada baiknya kamu datangi dan perhatikan kalau mereka memang butuh pertolongan. Namun begitu, kucing-kucing ras Siam biasanya memang lebih berisik dan doyan mengeong.

4. Mencari Perhatian Manusia

Lepas dari penampilan mereka yang begitu menggemaskan dengan kaki-kaki yang mungil, kucing sebetulnya adalah binatang yang sangat egois. Ketika mereka memiliki seseorang yang selalu memperhatikan sepanjang waktu, memanjakan dan menyiapkan makanan, kucing justru akan semakin terikat dan doyan mencari perhatian.

Sama seperti bayi yang mengeluarkan suara tangisan sehingga langsung direspon oleh manusia, kucing mengeong juga karena ingin direspon alias diperhatikan. Mereka paham jika dengan mengeluarkan suara, manusia akan melakukan apa yang diinginkan seperti mengizinkannya untuk keluar dari kandang atau mengisi kembali wadah makanan.

5. Memperlihatkan Rasa Sayang

Dibalik sikap mereka yang mungkin cuek, fakta kucing mengeong yang mungkin tidak banyak disadari adalah sebagai usaha kucing untuk memperlihatkan rasa sayangnya. Memang, berbeda dengan anjing yang begitu setia menanti pemilik pulang dan langsung memeluknya saat datang, kucing memang jauh lebih sering tidur bermalas-malasan.

Namun ketika seekor kucing mengeong dan semakin terus melakukannya ketika sang pemilik berkomunikasi, itu sebagai salah satu bentuk mereka mengungkapkan rasa sayangnya. Perhatikan, beberapa kucing bahkan ada yang mengeong ketika kamu pulang atau mendadak bingung dan kembali mengeong ketika kamu masuk ke dalam kamar.

6. Masa Kawin

Ada kalanya kucing terutama yang sudah mulai menginjak usia di atas enam bulan, akan mengeong terus-menerus. Bahkan ketika ada lawan jenis yang melintas, suara mengeong itu akan semakin tinggi dan bahkan berubah menjadi teriakan melengking. Jika sudah demikian, maka itu artinya kucing tengah birahi dan dalam masa kawin.

Yap, fakta kucing mengeong berikutnya yang harus dipahami pemilik adalah sebagai tanda mereka ingin kawin. Jika tidak dibiarkan menyalurkan birahi, kucing justru akan terus-menerus mengeong sepanjang waktu. Kalau sudah demikian, satu-satunya yang bisa dilakukan oleh pemilik adalah membiarkan mereka keluar dari rumah mencari lawan jenis.

Tidak ingin kucing kawin dan memiliki keturunan? Maka kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan spay atau neuter. Secara mudahnya, kedua hal ini adalah prosedur pengangkatan indung telur pada kucing betina atau testis pada kucing jantan, sehingga mereka tidak bisa menghasilkan keturunan.

7. Kucing Beradaptasi

Fakta kucing mengeong yang juga tidak banyak diketahui manusia adalah sebagai upaya dalam beradaptasi. Di kalangan pecinta kucing, mengadopsi atau membeli kucing dari cattery adalah hal biasa. Hanya saja karena kucing mengalami perpindahan tempat tinggal, mereka harus melakukan penyesuaian yang biasanya dilakukan dengan terus mengeong.

Untuk mengatasi kondisi ini, kamu tidak perlu cemas berlebihan. Kucing memang butuh waktu beradaptasi, sementara kamu sebagai pemilik baru bisa mengajaknya bermain dan mengelus tubuhnya supaya si anabul tahu kalau kamu bisa membuatnya tenang.

8. Merasakan Sakit

Kucing yang sakit memang cenderung diam sepanjang hari, tidur dan tidak mau makan atau minum. Namun beberapa kucing ada yang merespon rasa sakit dengan terus mengeong. Terutama jika rasa sakit itu disebabkan seperti adanya tulang yang tidak sengaja tertelan atau luka di bagian tubuhnya, kucing akan mengeong lantaran rasa sakit tersebut.

Karena itulah berangkat dari arti kucing mengeong, kamu harus juga memperhatikan sekujur tubuhnya. Apakah ada luka dalam yang tidak tampak, sehingga kamu bisa membawa kucing ke dokter supaya rasa sakitnya teratasi. Ingat, jangan biarkan kucing dalam kondisi kesakitan terlalu lama, karena itu bisa membahayakan nyawanya.

9. Bertemu Musuh

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kucing bisa menghasilkan 100 jenis suara berbeda. Hal ini berkaitan dengan kucing yang mengeong, di mana itu merupakan salah satu upaya mereka melindungi diri apalagi jika melihat musuh. Hanya saja kucing yang melindungi diri, biasanya tidak cuma mengeluarkan suara mengeong saja.

Ada jenis suara lain yang dikeluarkan kucing ketika berhadapan dengan pemangsa seperti desisan hingga eraman. Bahkan kucing liar biasanya melakukan hal ini saat berjumpa manusia, karena menurut insting mereka, manusia bisa membahayakan nyawa. Namun kucing juga kadang mengeluarkan suara unik seperti meracau.

Suara yang bukan mengeong ini dikeluarkan anabul ketika mereka sedang stres, atau melihat burung ada di depan rumah melintas dan tidak bisa berburu. Biasanya kucing yang meracau diikuti dengan aksi menggertakkan gigi-gigi taring di rongga mulut.

10. Mencari Anak

Banyak cat lovers yang meyakini bahwa seekor induk kucing akan sering memindahkan anak-anaknya terutama yang baru lahir. Hal ini dilakukan demi melindungi dari predator. Hanya saja, tidak semua induk kucing ingat di mana mereka meletakkan anak sehingga seringkali kejadian induk kucing kehilangan anak-anaknya.

Kalau ini terjadi, maka satu-satunya yang bisa dilakukan induk adalah mengeong. Karena itulah, makna ketika kucing mengeong berikutnya yang harus kamu ketahui adalah itu merupakan upaya si induk mencari anaknya. Jadi, jika kamu melihat seekor kucing betina yang baru melahirkan tengah berjalan ke sana ke mari sambil mengeong, bisa saja dia mencari anak-anaknya.

Hal inilah yang kadang harus diperhatikan manusia, bahwa jangan seenaknya memindahkan posisi anak-anak kucing. Induk kucing bisa mengeong sepanjang hari dan terus-menerus berteriak ketika kehilangan anaknya. Kondisi demikian jelas benar-benar memilukan, sehingga jangan sampai kamu jadi manusia yang doyan memisahkan kucing dan anaknya.

Bagaimana? Sangat menarik sekali bukan mempelajari fakta kucing mengeong? Karena ada banyak sekali makna yang berusaha diungkapkan oleh si kaki empat, tak ada salahnya sebagai manusia kita memahaminya. Dengan mencoba memahami tindakannya, kucing tentu akan bisa lebih terikat dan pastinya memendam rasa sayang dan saling memiliki pada dirimu.

About Nesya Damayanti

Dari kecil memang suka kucing. Sekarang nulis blog ini sebagai kegiatan rutin setelah lulus dari kuliah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *