Sebagai binatang yang sangat favorit untuk dipelihara, kucing memang bisa begitu dimanja oleh manusia. Lantaran kedekatan itulah manusia menganggap kucing bisa juga mempunyai perasaan seperti mereka. Misalnya saja kucing mengeluarkan air mata yang artinya menangis. Padahal ada banyak sekali fakta kucing menangis yang tidak berhubungan dengan perasaan.

Pada dasarnya, air mata bagi kucing memiliki fungsi yang sama pentingnya seperti air mata pada manusia yakni untuk membasahi permukaan bola mata. Selain itu air mata juga bisa mengeluarkan kotoran yang masuk ke mata. Sehingga tanpa adanya air mata, permukaan bola mata kucing akan kering dan kotor sehingga kesehatan tubuh terganggu.
Hal inilah yang membuat kucing dengan mata terlalu kering dan sulit memproduksi air mata, harus dibawa ke dokter hewan. Wah, kalau begitu ini artinya kucing yang mengeluarkan air mata bukan menangis dong? Kucing berarti tidak memiliki emosi dong? Tunggu dulu. Penelitian membuktikan kalau kucing juga bisa memiliki emosi seperti manusia.
Punya Emosi, Kucing Paham Perasaan Pemiliknya
Sama seperti kamu, kucing juga memiliki emosi bahkan mampu membaca ekspresi di wajah manusia. Bukan hanya itu saja, kucing juga paham perasaan pemiliknya. Hal ini diungkapkan Moriah Galvan dan Jennifer Vonk dari Universitas Oakland di kota Rochester, negara bagian Michigan. Amerika Serikat. Galvan dan Vonk sendiri mempelajari 12 kucing dan pemiliknya.
Dari pengamatan tersebut, mereka berdua mengetahui bahwa kucing memperlihatkan sikap yang berbeda saat pemiliknya tengah tersenyum atau mengernyit. Saat pemiliknya tersenyum, perilaku kucing tampak positif seperti menggesekkan badan, duduk di pangkuan manusia sampai mengeluarkan suara yang khas.
Namun dalam kajian yang diterbitkan di jurnal Animal Cognition itu, sikap kucing juga berbeda saat pemiliknya mengernyit. Lebih lanjut, perilaku kucing kembali berubah saat didekatkan pada orang asing, entah orang tersebut tersenyum atau mengernyit, seperti dilansir BBC. Lewat percobaan ini bisa disimpulkan bahwa kucing mampu membaca ekspresi wajah manusia.
Baca Juga : 9 Fakta Kucing Hitam Bikin Kamu Tercengang
Menurut Galvan dan Vonk, kucing mampu memahami emosi manusia lebih dari yang diperkirakan selama ini. Hanya saja kendati begitu, kucing tetaplah tidak bisa berempati. Hal inilah yang membuat saat kucing mengeluarkan air mata, itu bukan berarti mereka bersedih. Agar tidak keliru, kamu harus memahami beberapa fakta kucing menangis.
Daftar Isi
Beberapa Fakta Kucing Menangis
Dalam lingkup biologis, manusia memang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens yakni sebuah spesies Primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Sekadar informasi, Primata merupakan salah satu ordo dalam kerajaan binatang. Sehingga secara biologis, manusia dan kucing sebetulnya sama-sama satu kingdom yakni Animalia.
Namun karena manusia jauh lebih sempurna dari kucing, manusia menjadi satu-satunya spesies Primata yang menangis mengeluarkan air mata ketika merasakan kesedihan, atau emosi begitu kuat. Supaya kamu tidak terbawa perasaan melihat mata kucing berair dan menganggap mereka tengah menangis, sederet fakta berikut ini bisa kamu pertimbangkan.
1. Menarik Simpati Manusia
Fakta kucing menangis yang pertama adalah menjadikan mereka bisa menarik simpati manusia. Seperti yang sudah diketahui, seorang cat lovers memang cenderung lebih mudah terbawa perasaan saat melihat kucing. Apalagi kalau itu adalah kucing liar yang sehari-hari harus hidup mencari makan dengan penuh perjuangan.
Melihat kedua bola mata kucing liar itu berair, tentu langsung bisa membuat manusia tersentuh. Tak sedikit orang yang memelihara kucing liar di jalanan hanya karena melihat kedua mata mereka yang basah. Padahal sebetulnya kucing tidaklah merasa sedih harus hidup sebatang kara, tetapi air mata mereka menjadi salah satu cara ampuh untuk membuat manusia terpikat.
2. Bukan Ungkapan Rasa Sakit
Kapan kamu menangis? Biasanya saat merasakan kehilangan luar biasa atau mengalami rasa sakit yang menyiksa. Namun kondisi ini tidak bisa disamakan dengan kucing. Kucing sama sekali tak akan menangis atau mengeluarkan air mata bahkan saat anak mereka mati, atau tubuh mereka begitu berjuang melawat virus atau terluka karena kecelakaan.
Kucing yang sedang bersedih justru bisa diamati dari tingkat laku mereka yang tidak biasa, seperti begitu senang menyendiri atau ogah makan. Bahkan rasa sakit yang mereka alami diutarakan lewat suara mengeong terus-menerus dalam nada pendek. Justru ketika kucing memperlihatkan perilaku ini, kamu yang harus mulai waspada.
3. Kucing Bukan Satu-Satunya Hewan yang ’Menangis’
Fakta kucing menangis berikutnya yang mungkin tidak banyak dipahami adalah, kucing bukan satu-satunya hewan bertulang belakang (Vertebrata) yang bisa mengeluarkan air mata. Bisa dibilang kalau hampir semua vertebrata mampu membasahi bola matanya, yang dianggap seolah-olah tengah menangis.
Tak perlu bingung, kondisi ini sebetulnya dilakukan oleh lakrimasi, sejenis jaringan yang memang bisa menghasilkan air mata. Beberapa hewan bertulang belakang lain juga bisa mengeluarkan air mata seperti gajah, kambing, harimau sapi dan anjing. Karena itu, kamu jangan ikut galau saat kucing mulai mengeluarkan air mata.
Lantaran kondisi ini pula, beberapa orang ada yang sampai ikut tersentuh saat melihat harimau atau singa tengah mengeluarkan air mata. Padahal itu bukanlah berarti mereka tengah bersedih atau merindukan hutan belantara, kondisi ini sangatlah normal dilakukan hewan-hewan bertulang belakang.
4. Kitten Sering ’Menangis’
Kamu tentu sering melihat bagaimana anak-anak kucing tampak selalu terlihat menangis, atau mata mereka berkaca-kaca. Sekali lagi, jangan terlalu terbawa perasaan karena kondisi ini adalah sesuatu yang wajar. Kok bisa? Karena kitten yang masih berusia sangat muda, memang belum mempunyai fungsi mata yang optimal.
Mata yang belum berfungsi sepenuhnya ini membuat beberapa bayi kucing kerap mengalami masalah mata. Contohnya seperti mata yang senantiasa kotor hingga sampai meninggalkan semacam belek. Karena belum bisa membersihkan sendiri, biasanya induk kucing yang akan menjilati tubuh anak-anaknya.
5. Terpengaruh Cuaca Dingin
Banyak ahli hewan yang berpendapat bahwa kucing mengeluarkan air mata dalam kondisi cuaca yang sangat dingin. Fakta kucing menangis yang satu ini diperkuat dengan kucing-kucing yang tinggal di wilayah dengan musim dingin ekstrim seperti Eropa, lebih sering membasahi bola matanya sehingga tampak selalu menangis.
Tak heran kalau kucing-kucing di negara empat musim saat musim dingin tiba, akan lebih sering mengikuti pemiliknya ke tempat hangat. Mereka bisa saja berada di dekatmu yang tengah tidur atau duduk santai di sofa. Karena itu kalau cuaca dingin, cobalah untuk mendekap si kaki empat menggemaskan ini supaya mereka tidak ’menangis’.
6. Bawaan Lahir
Beberapa kitten yang terlahir dari indukan dengan masalah mata, berpeluang untuk memiliki kecenderungan mata berair. Kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah yang serius apalagi kalau si anak kucing tetap aktif bergerak. Selain tampak ceria, kamu juga bisa melihat bagaimana nafsu makannya untuk melihat apa kitten sehat atau tidak.
Berkaitan dengan bawaan lahir, kucing-kucing dengan dengan struktur tengkorak lebih bulat seperti kucing Persia, bakal lebih sering matanya berair. Bahkan beberapa kucing Persia atau turunannya sekalipun dikawinkan dengan kucing lokal, juga cenderung selalu mengeluarkan air mata hingga membuat bagian hidung tampak ternoda.
7. Kucing Tengah Sakit
Lantaran merupakan organ yang penting, kelembapan dan kebersihan pada mata kucing tentu harus benar-benar dijaga. Karena dalam salah satu fakta kucing menangis, kondisi ini sebagai tanda si kucing tengah sakit. Beberapa penyakit yang membuat air mata kucing keluar seperti infeksi bola mata karena debu atau kotoran.
Kemudian bisa juga karena mata kucing baru saja dicakar kucing lain saat berantem, sehingga matanya tampak basah. Terakhir, penyakit konjungtivitis juga bisa membuat mata si kaki empat kesayangan ini terus-menerus berair.
Sekadar informasi, konjungtivitas sendiri merupakan kondisi mata merah karena peradangan pada selaput di permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Selain konjungtivitas, serangan penyakit calicivirus juga memperlihatkan gejala mata kucing selalu berair. Supaya tidak salah pengobatan, ada baiknya langsung membawa kucing ke dokter hewan.
Baca Juga : 20 Fakta dan Mitos Kucing Kembang Telon
Bagaimana? Melalui pembahasan fakta kucing menangis apakah kamu sudah yakin kalau ternyata air mata kucing bukanlah pertanda kesedihan? Karena itu ada baiknya kamu tidak terlalu terbawa perasaan. Meskipun demikian, tetap perhatikan perilaku si kucing karena justu melalui itulah kamu bisa mengetahui si kaki empat ini tengah dalam kondisi sakit atau tidak.