20 Fakta dan Mitos Kucing Kembang Telon

Fakta dan Mitos Kucing Kembang Telon

Pernah melihat atau mungkin memelihara kucing yang memiliki 3 corak warna di bulunya? Kucing tersebut merupakan Kucing Calico. Orang Indonesia sering menyebutnya Kucing Kembang Telon. Tiga corak warna yang melekat di bulunya membuat kucing jenis ini tampak begitu lucu. Apa saja fakta dan miots jenis kucing Calico ini? Simak ulasan berikut.

Fakta dan Mitos Kucing Kembang Telon
Kucing Kembang Telon

Alasan Bisa Memiliki 3 Corak Warna

Kucing Calico yang ditemukan di Indonesia umumnya memiliki warna dasar putih. Dua warna lainnya adalah kuning dan hitam yang tidak saling bercampur. Pola seperti ini membuat bulu kucing tampak seperti kepingan mozaik. Umumnya kucing yang memiliki tiga corak warna di tubuhnya ini kucing betina. Mengapa?

​Dalam ilmu genetika, peristiwa pewarisan sifat seperti ini dikenal dengan sebutan sex linked. Begini penjelasannya.​

Senyawa yang menjadi warna pada bulu kucing disebut melanin. Zat tersebut diproduksi di bagian ujung rambut dalam lapisan epidermis kulit. Senyawa melanin sendiri terbagi lagi menjadi phaeomelanin dan eumelanin.

Phaeomelanin adalah senyawa dengan fungsi memantulkan cahaya dan memproduksi warna merah, jingga maupun kuning untuk rambut. Eumelanin sendiri merupakan senyawa yang berfungsi menyerap cahaya dan memproduksi warna hitam pada rambut.

Banyak atau sedikitnya melanin diatur oleh gen. Sebagai contoh, ada gen dominan yang mengatur warna kuning (simbol “O”). Ada juga gen lain yang resesif dan mengatur banyak sedikitnya warna hitam (simbolnya “o”). Kedua gen terpaut pada kromosom X, sebab kromosom Y (yang menentukan jenis kelamin jantan) tidak terpaut pada gen “O” maupun gen “o”.

Pada betina, kromosom yang membentuk adalah XX. Sedangkan pada jantan, kromosom yang membentuk adalah XY.

​Ketika proses pembentukan sel kelamin, pasangan kromosom saling memisahkan diri yang dikenal dengan istilah meiosis. Calon anak kucing dapat memiliki warna belang tiga dengan syarat memiliki dua kromosom X, satu alel “O” dan satu alel “o”. Jika dirangkai, maka akan terbentuk sebuah gen heterozigot yang rumusnya XOXo. Hasilnya, kucing betina yang memiliki warna belang tiga. Inilah penjelasan mengapa sebagian besar jenis kelamin kucing calico adalah betina.

Apakah Tidak Ada Kucing Calico Jantan?

Mitos kucing telon

Seekor kucing yang memiliki genotipe XOXO akan memiliki bulu berwarna kuning. Sedangkan seekor kucing yang memiliki genotipe XoXo akan memiliki bulu berwarna hitam. Rumus genotipe yang harus dimiliki kucing jantan agar berwarna kuning atau orange adalah XOY. Sehingga agar dapat memiliki tiga warna sekaligus, kucing jantan harus memiliki sepasang kromosom X dan sebuah kromosom Y. Dengan demikian, genotipenya menjadi XOXoY.

Peristiwa tersebut tergoling kelainan seksual dengan nama Sindrom Klinefelter. Kucing yang mengalami sindrom ini lahir dari induk betina yang mengalami proses meiosis tidak normal. Proses meiosis yang tidak normal ini menghasilkan gamet bersifat diploid (2n).

Ketika terjadi perkawinan, sel telur diploid (2n) akan melebur dengan gamet haploid (n) dari kucing jantan. Akibatnya, zigot yang dihasilkan memiliki tiga set kromosom (3n) dan lahirlah kucing yang gametnya bersifat triploid. Bentuk fisik kucing yang terkena Sindrom Klinefelter ini menyerupai kucing pejantan dan mengalami infertilitas/kemandulan.

Fakta Seputar Kucing Calico

Fakta kucing kembang telon

Jenis kucing calico ini memiliki berbagai fakta menarik. Apa saja fakta tersebut?

1. Calico itu Bukan Ras

Jika kebanyakan nama kucing, seperti Persia atau Anggora, menunjukkan rasnya, maka nama calico bukanlah nama ras. Calico tidak terdaftar sebagai nama ras kucing tetapi nama tersebut disematkan pada kucing yang karena tiga warna yang ada pada bulunya. Syarat disebut sebagai calico adalah memiliki tiga warna, umumnya dominasi putih dengan bercak oranye dan hitam.

2. Keunikan Genetiknya

Penelitian mengenai kucing calico sebetulnya sudah dilakukan sejak tahun 1940. Meski begitu, sampai saat ini topik tersebut tetap menarik diperbincangkan.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kucing calico memiliki genotipe XOXo. Kromosom X sendiri merupakan kromosom betina, sehingga sebagian besar kucing calico berkelamin betina. Ketika salah satu kromosom X tersebut non-aktif, maka pola warnanya menjadi acak. Maka dari itu, pola warna bulu kucing berbeda satu sama lain.

3. Usia

Usia dari kucing ini cukup lama, yakni mampu mencapai 12-16 tahun. Terlebih jika dirawat dengan baik, usia kucing tiga warna bisa lebih panjang dari 16 tahun.

4. Berbagai macam pola warna

Kucing kembang telon memiliki 3 macam pola warna, yaitu dilute (bercak halus), tortoiseshell, dan tabby. Kucing dilute memiliki pola warna yang halus. Kucing tortoiseshell memiliki bintik warna di wajah, dada, dan kakinya. Sedangkan kucing tabby memiliki warna yang bergaris dan bintik hitam.

5. Umumnya Betina

Di atas sudah dibahas mengapa kucing calico umumnya berjenis kelamin betina. Perbandingan kelahiran kucing calico jantan dengan kucing betina mencapai 1:3000 dari semua kelahiran kucing calico. Terlebih untuk kucing calico jantan yang tidak steril, peluangnya jauh lebih kecil. Karena kelangkaannya ini, konon harga kucing calico jantan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

6. Calico jantan itu steril

Penjelasan poin ini juga sudah ada di paragraf sebelumnya. Karena memiliki kelainan bernama sindrom Klinefelter, kucing calico jantan terlahir infertile/steril. Bukan hanya itu, kucing calico jantan juga umumnya memiliki masalah kesehatan.

7. Karakternya unik

Jika kucing ras memiliki karakter yang pemalas, manja, dan penurut, tidak demikian dengan kucing calico. Karakter kucing ini terbilang unik; sedikit lancang, mandiri, dan keras kepala. Selain itu, kucing ini juga pemberani dan sedikit temperamen. Jadi jika ingin memelihara kucing ini, harap bersabar ya.

8. Mitos terkait si calico

Keberadaan kucing yang memiliki tiga warna di bulunya ini juga tidak lepas dari mitos. Mitos kucing ini sebagai pembawa keberuntungan tumbuh subur di kalangan masyarakat Jepang.

Orang Irlandia memiliki mitosnya sendiri. Dalam folklore Irlandia, kucing ini dipercaya bisa menyembuhkan kelainan kulit melanoma.

9. Maneki Neko itu calico

Poin ini masih berkaitan dengan orang Jepang. Jika Anda mampir ke restoran yang dimiliki orang Jepang, Anda biasanya akan menemukan patung kucing berwarna kekuningan dengan satu cakarnya naik. Patung tersebut bernama Maneki Neko yang merupakan seekor calico yang dianggap menjadi pembawa keberuntungan.

10. Tidak dapat dikawin silang

Meski sudah ada penjelasan ilmiah terkait terjadinya belang tiga pada bulu kucing calico, namun kucing ini tidak dapat dikawinkan silang. Tiga warna pada bulunya itu terjadi secara alami sebagai akibat dari genetiknya.

Cerita Rakyat Kucing Kembang Telon

Legenda kucing kembang telon ini sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh orang Indonesia saja melain berkembang juga legenda di Perancis dan Jepang. Kucing kembang telon di Perancis dipanggil dengan chatte d’Espagne sedangkan di Jepang dipanggil mi-ke. Sementara kucing kembang telong terkadang dipanggil dengan kucing uang. Dalam cerita rakyat dari berbagai budaya kucing kembang telon diyakini sebagai pembawa kebeuntungan dan kekayaan.

Maneki Neko Memiliki belang tiga
Maneki Neko

Tidak hanya membawa keberuntungan saja, bahkan patung kucing bernama Meneki Neko dari Jepang yang diyakini sebagai dewa pembawa keberuntungan juga memiliki tiga warna (kucing belang tiga) pada bulunya. Kucing belang tiga di negara bagian Maryland di Amerika Serikat adalah kucing yang sangat terkenal. Untuk di Indonesia berkembang cerita bahwa apabila kucing belang kembang telon melahirkan anak jantan maka sang induk akan memakannya.

Hubungan Warna dengan Sifat Kucing

Kucing calico atau kucing kembang telon

Anda telah mengetahui berbagai hal menarik terkait salah satu jenis kucing, yaitu kucing berjenis calico. Kucing tersebut memiliki warna belang tiga dengan sifat yang berbeda dengan kucing ras. Lantas apakah sebenarnya hubungan warna dengan sifat kucing?

1. Kucing putih

Kucing yang memiliki warna putih di keseluruhan bulu tubuhnya memiliki sifat manja, pemalum dan sering gelisah. Kucing putih yang bermata biru atau memiliki odd-eyes memiliki resiko terkena gangguan congenital deafness/tuli. Kucing ini terbilang memiliki penglihatan yang buruk.

2. Kucing hitam

Kucing hitam identik dengan kesialan, padahal mitos tersebut tidaklah benar. Kucing ini terkadang memang suka menyendiri. Mereka sebenarnya binatang yang cerdas, sangat aktif dan piawai dalam berburu. Berdasarkan riset University of California terkait temperamen hewan peliharaan yang diikuti 1.274 pemilik kucing, kucing hitam ternyata kucing paling ramah.

3. Kucing tortoiseshell/tortie

Kucing ini memiliki karakter unik; berkemauan keras, agak pemarah, dan bisa sangat posesif pada pemiliknya. Meski begitu, mereka sangat mandiri, penuh semangat dan penuh kejutan. Karena itu, kucing ini sering rewel meski hanya ditinggal sebentar oleh pemiliknya.

4. Kucing calico/kembang telon

Umumnya, kombinasi warna pada kucing calico adalah putih dengan bercak hitam dan orange. Karena genetis, sebanyak 99,99% kucing calico ini merupakan kucing betina. Jenis kucing calico jantan populasinya sangat sedikit dan itupun dikarenakan kelainan.

Oleh karena sebagian besar kembang telon ini berjenis kelamin betina, mereka memiliki karakter penuh kasih sayang pada sesamanya juga pemiliknya. Selain itu, pembawaan kucing ini juga sangat manis, cukup tenang, dan santai.

5. Kucing cokelat

Kucing berwarna cokelat memiliki karakter yang cerdas dan menyenangkan. Bukan hanya itu, mereka juga terbilang sangat ramah dan senang bila diperhatikan oleh pemiliknya. Saat merasa diacuhkan, kucing ini akan berusaha untuk mencari perhatian pemiliknya dengan mengeong atau menggunakan ekornya.

6. Kucing abu-abu

Sekilas kucing ini tampak tenang dan dewasa. Namun sebenarnya kucing berwarna abu-abu sangat suka mengganggu kucing/peliharaan lain. Tingkahnya yang nakal dan atraktif. Kucing ini suka sekali bermain dan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu sangat tinggi. Tidak heran jika dia suka mengganggu hewan lainnya.

7. Kucing hitam putih

Kucing berwarna hitam dan putih memiliki sifat pemalu. Di sisi lain, mereka sebenarnya sangat aktif dan pandai. Kucing ini dikenal mencintai perdamaian. Oleh karena itu, mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu hanya untuk bertengkar dengan kucing lain.

8. Kucing orange/ginger

Ada yang suka menonton kartun Garfield? Garfield digambarkan sebagai kucing lucu, menyebalkan, dan pemalas. Kenyataannya, kucing berwarna orange memang kurang berminat dalam hal berburu mangsa.

Akan tetapi, kucing jantan yang memiliki warna tersebut dikenal memiliki karakter agresif, tegas, dan mudah marah. Suaranya juga cukup keras, terlebih jika sedang lapar. Hal yang berlawanan terjadi pada kucing betina. Kucing betina dikenal dengan pembawaan yang jauh lebih tenang dan kalem. Kucing betina suka dielus, namun tidak suka dipeluk maupun digendong.

9. Kucing siam

Kucing siam memiliki titik-titik gelap di sekitar bagian wajah, kaki, dan ekor. Kucing siam memiliki karakter yang semangat, pintar, dan juga penuh kasih sayang. Bahkan kucing ini juga bisa Anda ajak berjalan-jalan layaknya anjing.

10. Kucing tabby

Kucing tabby memiliki pola bulu yang menggemaskan. Pola warna di tubuhnya belang-belang atau garis-garis serupa harimau. Jika melihatnya, Anda mungkin akan merasa melihat harimau tapi dalam ukuran mini.

Seperti warna bulunya, kucing ini memiliki karakter yang lucu dan menggemaskan. Mereka juga pintar, penuh kasih sayang, dan tentunya dapat menjadi sahabat yang baik untuk manusia. Kucing tabby cenderung lebih suka sendiri dan ketika bermain cukup agresif. Karakter lain dari kucing ini adalah mereka menyukai berburu mangsa di luar. Oleh karena itu, terbilang cukup sulit menjaga agar si tabby tetap berada di dalam rumah.

Karena warnanya yang unik, jenis kucing calico menjadi dekat juga dengan mitos dalam kehidupan masyarakat. Setelah Anda mengetahui berbagai fakta menarik terkait kucing calico, apakah Anda tertarik untuk menjadikannya teman di rumah? Atau Anda lebih tertarik memelihara kucing warna lainnya?

About Nesya Damayanti

Dari kecil memang suka kucing. Sekarang nulis blog ini sebagai kegiatan rutin setelah lulus dari kuliah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *