Kucing yang terinfeksi rabies adalah kucing yang telah terinfeksi oleh virus rabies. Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk kucing, dan dapat menular kepada manusia dan hewan lainnya melalui gigitan atau paparan langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi.

Jika kucing terinfeksi rabies, mereka dapat menunjukkan beberapa gejala yang mengindikasikan adanya penyakit tersebut. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies:
Daftar Isi
1. Perubahan perilaku
Kucing yang terinfeksi rabies sering mengalami perubahan perilaku yang mencolok. Mereka mungkin menjadi sangat gelisah atau tampak sangat takut tanpa adanya stimulus yang jelas. Mereka juga dapat menjadi sangat agresif atau terlalu tenang dan lemas.
2. Perubahan suara
Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami perubahan dalam suara mereka. Mereka mungkin mengeluarkan suara aneh, seperti mendengkur atau menggeram tanpa alasan yang jelas.
3. Kucing menjadi pica
Pica merupakan gangguan perilaku makan yang menyebabkan seseorang atau seekor hewan memakan objek yang bukan makanan. Kucing yang terinfeksi virus rabies biasanya menjadi pica yaitu kucing menjadi suka memakan tanah, cat, rambut, feses, dan lainnya. Pica merupakan ciri yang umum terjadi pada kucing rabies.
4. Hipersensitivitas terhadap rangsangan
Kucing yang terinfeksi rabies sering kali memiliki hipersensitivitas terhadap rangsangan seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Mereka mungkin merespons berlebihan terhadap stimulus-stimulus ini, termasuk melompat atau melarikan diri dengan keras.
5. Kucing menjadi hydrophobia
Secara umum kucing identik tidak menyukai air. Rabies akan semakin membuat kucing lebih sensitif terhadap objek cair. Dilansir dari Medi-Call, rasa ketakutan terhadap air atau hydrophobia umum terjadi pada hewan terjangkit rabies. Hal tersebut dipicu rasa sakit saat menelan makanan, bahkan saat menelan air atau cairan.
6. Sialorhea (keluarnya air liur berlebihan)
Kucing yang terinfeksi rabies sering mengalami sialorhea atau produksi air liur yang berlebihan. Oleh sebab itu kucing yang terjangkit rabies biasanya selalu berliur. Sialorhea dapat menyebabkan kucing mengeluarkan air liur secara terus-menerus dan mereka bahkan tidak mampu menelannya dengan baik.
7. Gejala neurologis
Rabies adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pusat, jadi kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan gejala neurologis seperti kejang-kejang, gangguan koordinasi gerakan, atau kebingungan. Kucing yang terinfeksi virus rabies akan mengalami gangguan saraf sering berperilaku seperti orang gila.
8. Kucing menjadi sering kejang
Gejala kejang pada kucing mengindikasikan kondisi kucing sudah memasuki rabies tahap kedua, yaitu amarah. Kejang dipicu oleh ganguan pada oto kucing. Gangguan otot itu terjadi karena infeksi rabies menyerang otot serta sarafnya. Adapun bagian saraf yang terganggu akibat rabies adalah perifer, sensorik, dan motorik.
9. Kucing menjadi agresif
Bersamaan dengan perubahan penurunan nafsu makan dan takut air, pada tahap kedua rabies akan membuat kucing sangat agresif. Pada kondisi ini kucng mudah menyerang dan sensitif terhadap berbagai hal. Kucing yang menjadi agresif secara berlebihan ini dijadikan acuan sebagai tanda-tanda terifeksi rabies.
10. Kucing susah menelan makanan
Seperti penjelasan pada poin hydrophobia, ada rasa menyakitkan saat kucing yang terkena rabies saat mereka menelan makanan. Gejala susah makan dan terjadi penurunan nafsu makan pada kucing ini sering terjadi pada kucing rabies memasuki tahap kedua.
11. Kelumpuhan
Rabies dapat menyebabkan kelumpuhan pada kucing yang terinfeksi. Mereka mungkin kesulitan berjalan atau merangkak, dan kelemahan ini dapat berkembang dengan cepat. Rabies akan menyerang saraf kucing sehingga menyebabkan mereka lumpuh
Penting untuk diingat bahwa gejala rabies pada kucing dapat bervariasi dan tidak selalu sama pada setiap individu. Jika Anda mencurigai kucing terinfeksi rabies atau tergigit oleh kucing yang mencurigakan, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis darurat.