8 Cara Merawat Kucing Bulu Panjang Dari Para Ahli

cara merawat kucing bulu panjang

Kucing berbulu panjang memang terlihat menggemaskan. Lebih-lebih jika bulu panjangnya terlihat bagus dan terawat. Tapi, tidak mudah rupanya membuat bulu panjangnya tampak selalu cantik. Pertanyaannya, bagaimana sih, cara merawat kucing bulu panjang itu?

cara merawat kucing bulu panjang
Kucing Bulu Panjang

Beberapa hal berikut mungkin bisa menjadi bagian dari referensi Anda untuk merawat kucing yang memiliki bulu panjang. Silakan simak baik-baik!

1. Mandikan Kucing Secara Teratur

Salah satu cara merawat kucing bulu panjang adalah memandikan kucing dengan rutin. Apa fungsinya? Agar lebih bersih tentunya. Pasalnya, bulu kucing yang panjang lebih rentan menjadi sarang debu dan kotoran. Debu dan kotoran yang menumpuk lambat laun akan menimbulkan penyakit kulit tertentu bagi kucing. Anda tidak ingin bukan, kucing Anda sakit karena debu dan kotoran tersebut?

Meski demikian, kucing tidak perlu mandi sesering manusia. Kucing berbulu panjang umumnya hanya perlu dimandikan satu bulan sekali. Tetapi, jika si kucing suka bermain di luar rumah dan cepat kotor, maka mandi satu atau dua minggu sekali dirasa sudah cukup baik. Sesuaikan saja dengan tingkat aktivitas kucing tersebut.

Bagaimana dengan kucing yang masih anak-anak? Kucing yang masih anak-anak sebaiknya jangan dimandikan kecuali jika usianya sudah mencapai 2 bulan. Itupun, sebaiknya kucing hanya dimandikan satu bulan sekali saja.

2. Gunakan Shampo Yang Cocok Dengan Kulit Kucing

Sebelum memilih shampo yang digunakan, sebaiknya Anda sudah tahu karakter kulit kucing Anda. Mengetahui karakter kulit kucing akan membuat Anda tahu shampo seperti apa yang kucing Anda butuhkan. Jika kulit tubuhnya kering, sebaiknya pilih shampo yang bisa membuat kulit kucing menjadi lembab. Tahapan ini sangat penting dalam tata cara merawat kucing bulu panjang.

Jika karakter kulit kucing tersebut lembab, sebaiknya gunakan shampo yang bisa mengurangi kadar minyak si kucing. Kadar minyak berlebih membuat bulu kucing mudah rontok dan juga berbau tidak sedap.

Pastikan seperti apa jenis bulu kucing Anda. Jika bulu kucing terlalu tipis, sebaiknya pilih shampo yang bisa membuatnya terlihat mengembang. Jika tidak, Anda bisa menggunakan shampo yang bisa memberi nutrisi pada mantel bulu kucing Anda. Umumnya, shampo seperti ini adalah shampo yang mengandung keratin serta latonin.

Tambahan lagi, jangan menggunakan shampo yang memiliki kandungan senyawa berbahaya. Kucing suka menjilati bulunya. Jika shampo yang digunakan memiliki kandungan berbahaya, ditakutkan senyawa kimia tersebut akan tertelan. Beruntung jika Anda justru mau memilih shampo kucing dengan bahan alami yang ramah terhadap kesehatan kucing itu sendiri.

3. Pilih Sisir Kucing yang Sesuai

Menyisir kucing adalah hal terpenting dalam menerapkan cara merawat kucing bulu panjang. Pasalnya, menyisir bulu kucing akan membuat bulu-bulu yang sudah tidak aktif terlepas dari badan kucing. Dengan begitu, bulu kucing yang baru dan lebih sehat akan tumbuh kembali.

Sebenarnya bukan hanya itu, menyisir bulu kucing sekaligus bisa menjadi aktivitas untuk membersihkan kutu atau kotoran yang menempel pada kucing. Lebih-lebih jika kucing senang melakukan aktivitas di luar ruangan.

Tambahan lagi, menyisir bulu kucing akan meminimalisir bulu kucing rontok di mana-mana. Mengingat dampak bulu kucing yang terhirup oleh manusia sangat membahayakan, tentu menyisir bulu kucing sebaiknya dilakukan secara rutin.

Catatannya, perhatikan sisir yang digunakan. Sebaiknya, sisir yang digunakan disesuaikan dengan panjang bulu kucing milik Anda. Jangan menggunakan sisir yang terlalu pendek untuk kucing yang memiliki bulu sangat tebal. Sebab, sisir tidak akan menjangkau permukaan kulit tubuh kucing.

Meski demikian, tetap pastikan sisir yang Anda gunakan aman dan tidak melukai tubuh kucing.

4. Jemur Kucing Beberapa saat Lamanya

Berjemur sebaiknya dilakukan sekitar pukul 7 hingga pukul 9 pagi saja. Pada jam-jam tersebut sinar matahari sangat baik untuk tubuh. Selebihnya, matahari sudah terik. Sinar matahari yang terik tidak cukup baik untuk kesehatan.

Lantas, apa manfaat menjemur kucing? Sinar matahari merangsang tubuh kucing untuk membentuk vitamin D. Vitamin D sendiri adalah vitamin yang berperan penting bagi kesehatan kulit serta tulang si kucing. Selain itu, menjemur kucing juga bisa membantu daya tahan tubuh kucing menjadi lebih baik terhadap serangan penyakit.

Pertanyaannya, berapa jam kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk menjemur kucing? Anda tidak perlu menjemur kucing terlalu lama. Perhatikan saja tingkah laku kucing. Jika dia sudah merasa tidak nyaman dan merasa gelisah, sebaiknya segera hentikan dan bawa kucing ke tempat yang teduh. Jika cara merawat kucing bulu panjang ini dilakukan rutin, tentu bulu dan si kucing makin sehat.

5. Perhatikan Asupan Makanan si Kucing

Asupan gizi yang diberikan kepada kucing banyak berpengaruh bagi kesehatan kucing, termasuk kondisi bulunya. Untuk keindahan bulu kucing, sebaiknya, beri asupan makanan yang banyak mengandung zink, omega 3, vitamin B kompleks, serta vitamin E.

Anda tidak harus memberikan makanan dengan merek tertentu. Akan lebih baik jika makanan yang diberikan adalah makanan alami. Sebab, bagaimana pun, yang alami cenderung memberikan efek kesehatan yang lebih baik. Yang perlu Anda perhatikan hanya kandungan nutrisi dalam makanan yang Anda berikan itu saja.

6. Selalu Jaga Kebersihan Kandang Kucing

Salah satu cara merawat kucing bulu panjang yang tak boleh ditinggalkan adalah membersihkan kandang kucing. Kandang yang kotor cenderung membawa berbagai macam risiko penyakit untuk kucing. Bukan hanya penyakit kulit yang akan membuat bulu kucing rontok, tetapi juga penyakit lain yang lebih serius.

Terkait masalah ini, risiko kesehatan tidak hanya terjadi pada hewan peliharaan saja. Anda pun memiliki risiko yang tidak kalah luar biasa. Pasalnya, kandang yang jarang dibersihkan sangat rentan menjadi media penularan virus dari hewan ke manusia. Tidak hanya virus, bakteri dan penyakit lain pun juga sangat rentan menular kepada Anda.

Parasit paling mengerikan bagi para pecinta kucing adalah Parasit Toksoplasma. Parasit ini bersumber dari kotoran kucing yang tidak dibersihkan. Memang, penyebarannya hanya lewat kontak langsung. Namun begitu, tetaplah waspada dan selalu jaga kebersihan tangan Anda setelah Anda bermain dengan kucing peliharaan Anda, atau setelah Anda membersihkan kandangannya.

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membersihkan kandang kucing? Sebaiknya Anda mengganti pasir tempat pup secara rutin. Pasir yang tidak diganti bukan hanya akan menimbulkan bau, tetapi juga akan menimbulkan rasa tidak nyaman saat kucing akan buang air pada kali berikutnya.

Sekali waktu Anda bisa menyemprotkan desinfektan ke kandang kucing untuk menghindari tumbuhnya bakteri dan virus yang membahayakan. Pastikan seluruh sisi kandang tidak ketinggalan, termasuk bagian-bagian sudut yang sulit dijangkau. Anda juga disarankan untuk menyikat kandang, mengingat beberapa kotoran hanya bisa dibersihkan dengan disikat.

7. Buat Kucing Merasa Nyaman dan tidak Stress

Stress menjadi salah satu penyebab bulu kucing mudah rontok. Ini mengapa, menjaga mood kucing sangat diperlukan untuk membuat kucing tetap sehat. Dan tentu saja, dengan kesehatan yang terjaga, keindahan bulu-bulunya juga akan terjaga pula.

Untuk memastikan apakah penyebab kerontokan bulu pada kucing Anda adalah stress, sebaiknya Anda pahami dulu tanda-tandanya. Tanda-tanda kucing stress di antaranya adalah:

  1. Tampak pendiam atau seperti sengaja mengisolasi diri
  2. Mudah marah dan lebih agresif jika Anda dekati
  3. Sering melakukan tindakan yang berlebihan. Misalnya, kucing sering mencakar dan menggaruk tetapi melebihi batas wajar.
  4. Kadang-kadang, kucing juga mengalami masalah pencernaan, hidung serta mata berair, atau mendadak berat badannya naik atau malah turun drastis.

Ada cukup banyak hal yang menjadi pemicu kucing stress. Kehadiran hewan lain di rumah Anda, bisa juga menjadi pemicu. Kebersihan kandang, tempat makan kucing, serta tempatnya buang air juga bisa menjadi pemicunya. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan seluruh kebutuhan kucing dalam keadaan bersih.

8. Pastikan Kucing tidak Mengalami Alergi

Alergi menjadi salah satu penyebab kerontokan bulu pada kucing. Alergi ini bisa karena makanan atau karena sesuatu di luar tubuh kucing. Untuk mengetahui hal ini lebih jelas, sebaiknya Anda membawa kucing Anda ke dokter hewan. Dengan begitu, Anda tidak hanya menduga-duga saja dengan mencari tahu tandanya, tapi memang mendapat kepastian dan penjelasan lengkap dari ahli yang bersangkutan.

Baca Juga : 18 Cara Merawat Kucing Persia Medium yang Benar

Tampaknya, penjelasan tentang cara merawat kucing bulu panjang ini sudah cukup, bukan? Jangan lupa untuk terus menyayangi hewan peliharaan Anda!

About Nesya Damayanti

Dari kecil memang suka kucing. Sekarang nulis blog ini sebagai kegiatan rutin setelah lulus dari kuliah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *